Untuk Mereka yang Mencintaiku
Untuk Mereka yang Mencintaiku -Nadia Cahyani- MENJADI pengantin, bersanding di pelaminan disaksikan oleh segenap keluarga dan tamu undangan. Memakai pakaian paling indah dan berhias untaian melati juga minyak wangi. Saudara mara, handai taulan, sahabat dan tamu undangan memberi doa dan restu. Bahkan, ada yang memberi bingkisan sebagai kenang-kenangan atau kado. Begitulah yang sering aku bayangkan tentang hari persandingan. Kapan lagi kita akan dilayani bak permaisuri, dimanjakan, dirias dan disediakan kebutuhan kita. Kalau bukan saat itu. Rasanya tak sabar menunggu masa itu. Sudah beberapa hari aku siapkan jiwa dan raga untuk menyambutnya. Menyongsong hari yang beda dengan sebelumnya. Aku melihat orangtuaku tersenyum bahagia menyambut tamu undangan yang datang. Wajahnya bersinar, seperti habis menelan rembulan dan sinarnya pecah ke berbagai arah. Menyembul lewat sorot matanya, lewat bibirnya, lewat embusan napasnya dan lewat lambaian tanganya. Ibuku. Wanita dusu...